Mata Air Disulap jadi Telaga
Baca: KAMPUNG COKLAT Blitar Tiket & Aktivitas
Dulunya, telaga Rambut Monte ini hanyalah mata air kecil. Ikan sengkaring yang hidup di sini pun hanya berputar – putar di mata air kecil tersebut. Namun, atas inisiatif kepala desa saat itu, Suratmin, untuk memperlebar sumber mata air hingga menjadi telaga. Kotoran serta tanaman – tanaman liar di sekitar disiangi, sehingga menjadi lebih bersih.
Sayangnya, tidak semua masyarakat desa kala itu dapat menikmati keindahan Rambut Monte. Banyak dari warga yang terpaksa untuk ikut Romusha. Karena saat itu Indonesia masih dalam periode jajahan Jepang, yaitu pada tahun 1942.
Meski tidak sempat menikmati keindahan telaga ini, beruntungnya generasi penerus tetap melestarikannya. Buktinya, hingga saat ini Rambut Monte masih tetap lestari dan terjaga keindahannya. Mitos yang berkembang turut menjadi alat supaya masyarakat dan wisatawan ikut menjaga kelestarian objek wisata ini.
Jam Buka dan Tiket Masuk Candi Rambut Monte
Jam buka dari Candi Rambut Monte mulai dari jam 08.00 pagi wib hingga pukul 16.00 sore wib dengan hari buka setiap hari namun bisa berubah jika hari libur, terutama hari libur umat beragama Hindu. Harga tiket masuk sendiri di tempat ini tergolong sangat terjangkau, yaitu untuk dewasa hanya 3.000 rupiah per orang, anak-anak 2.000 rupiah dan ada diskon hingga 25% jika anda datang dengan rombongan. Penawaran yang menarik bukan?
Tips Berlibur ke Candi Rambut Monte
Kawasan Wisata Rambut Monte terletak di timur laut Kabupaten Blitar, tepatnya berada di kaki Pegunungan Kawi, Desa Krisik, Kec. Gandusari. Kawasan wisata ini cukup dikenal dan masuk dalam top list wisata Blitar. Akses menuju kawasan wisata ini sangat mudah karena berada pada jalur utama Blitar – Ngantang.
Kawasan Wisata Rambut Monte secara administratif masuk dalam wilayah Desa Krisik, Kec. Gandusari, Kab. Blitar. Rute menuju Wisata Rambut Monte adalah sebagai berikut: Dari Kota Blitar arahkan perjalanan ke timur ke ke arah Malang hingga memasuki Kota Wlingi. Pertigaan Rumah Sakit Ngudiwaluyo belok kiri mengikuti jalur Blitar – Ngantang hingga tiba di Desa Krisik. Wisata Rambut Monte terletak di kanan jalan setelah memasuki Desa Krisik.
Daya tarik utama kawasan Wisata Rambut Monte adalah keberadaan telaga alami dengan airnya yang jernih. Telaga ini tampak asri dan selaras dengan lingkungan di sekelilingnya.
Ikan Sengkaring Rambut Monte
Jika diperhatikan dengan seksama, ada yang unik dari Telaga Rambut Monte. Ternyata telaga ini dihuni oleh ikan langka yang tidak dijumpai di tempat lain. Ikan tersebut adalah Ikan Sengkaring yang masuk dalam Famili Cyprinidae, Genus Tor. Ikan Sengkaring ini dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Konon menurut legenda yang beredar, ikan-ikan ini merupakan jelmaan dari murid-murid Rsi Rambut Monte. Mereka lalai akan tugas yang diberikan sang Rsi, sehingga dikutuk menjadi ikan dan mendiami Telaga Rambut Monte untuk selamanya. Oleh karena itu, jumlah Ikan Sengkaring di telaga ini dipercaya tidak berkurang dan bertambah.
Para traveler dapat menikmati keindahan telaga dan mengamati gerombolan Ikan Sengkaring dari gardu pandang yang ada di tepi telaga. Dahulu hanya tersedia gardu kecil dari kayu. Kini gardu pandang Rambut Monte telah dibangun lebih besar dan kokoh sehingga dapat memuat banyak pengunjung sekaligus. Sungguh tiada duanya menikmati keindahan telaga Rambut Monte bersama Ikan Sengkringnya yang mistis.
Gardu pandang lama – Dokumentasi DTrav tahun 2013
Kolam renang di belakang gardu pandang membuat kawasan wisata ini semakin menarik. Kolam renang ini merupakan hasil revitalisasi kolam lama yang sebelumnya telah rusak.
Tak hanya menawarkan panorama telaga yang memukau dan mistis, kawasan Wisata Rambut Monte juga memiliki peninggalan cagar budaya berupa candi. Sesuai dengan letaknya, candi ini bernama Candi Rambut Monte.
Candi Rambut Monte tersusun dari batu andesit. Keadaannya telah runtuh dan menyisakan susunan struktur yang sudah tidak utuh. Sisa struktur candi yang ada saat ini berukuran 2.92 x 2.96 m. Susunan struktur yang terlihat saat ini mungkin sudah tidak sesuai dengan bentuk asli candi di masa lalu. Pada sisa struktur Candi Rambut Monte masih terlihat beberapa ragam hias seperti kala, ukiran kepala naga, lingga, dan lapik arca.
Kala Candi Rambut Monte tergolong unik karena digambarkan seperti sedang merangkak. Kala yang serupa bisa dijumpai pada Candi Simbatan (Petirtaan Dewi Sri Magetan). Di atas kala terdapat ukiran kepala naga. Di depan kala terdapat lingga yang telah patah. Lingga ini sangat indah karena memiliki hiasan padma di sekelilingnya. Dengan adanya lingga, diduga corak keagamaan Candi Rambut Monte adalah Hindu. Sementara itu, lapik arca sulit terlihat karena diletakkan di atas struktur candi. Kurang lebih ada tiga lapik arca berhiaskan motif padma.
Menurut cerita rakyat, candi ini dipercaya sebagai peninggalan Rsi Rambut Monte dari masa Majapahit. Sementara itu jika dianalisa dari segi penamaan, mungkin kata “Rambut” merupakan perubahan dari kata “Rabut”. Perubahan terjadi karena kata tersebut sudah tidak digunakan lagi sehingga penyebutannya berubah menyesuaikan dengan kosa kata yang lebih umum dikenal. Ra–but, but merupakan kependekan dari buyut kemudian diberi awalan ra sebagai penghormatan. Rabut memiliki arti tempat penghormatan yang disucikan. Sedangkan kata monte merujuk pada sejenis tumbuhan.
Belum ditemukan sumber sejarah tertulis baik angka tahun maupun prasasti yang ditemukan di Candi Rambut Monte. Akan tetapi di belantara hutan Desa Krisik ditemukan sebuah inskripsi yang menunjukkan angka tahun 1180 Saka. Tahun 1180 Saka jika dikonversi ke dalam tahun masehi setara dengan tahun 1258. Kurun waktu ini masuk dalam masa Kerajaan Singhasari periode pemerintahan Raja Wisnuwardhana. Candi Rambut Monte bisa berasal dari kurun waktu ini atau mungkin lebih lampau atau pun lebih kemudian. Setidaknya pada tahun 1258 masehi telah terdapat kebudayaan yang berkembang disekitar lokasi Candi Ramutmonte, dibuktikan dengan adanya Inskripsi Krisik.
Candi Rambut Monte termuat dalam laporan Kegiatan Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Tahun 1984 – 1986.
Tiket masuk Wisata Rambut Monte adalah Rp. 3.000,- per orang. Tiket tersebut belum termasuk retribusi parkir. Untuk kendaraan roda dua, tiket parkir bertarif Rp. 3.000,-.
Info: tak jauh dari sini terdapat telaga lain yang tak kalah indahnya, telaga itu bernama Sumber Dandang
Bagi para traveler yang penasaran atau yang ingin mengulang momen indah di Rambut Monte, ayo datang dan datang lagi. Rasakan perpaduan antara keindahan alam, mitologi, dan peninggalan bersejarah sekaligus hanya di Wisata Rambut Monte Blitar. 😀
Photographer: Zid, Kunti
Participant: Zid, Herma, Kunti
Wisata Rambut Monte merupakan wisata alam yang terdapat sebuah telaga, candi, petilasan atau tempat untuk bermeditasi dan di latar belakangi dengan pemandangan yang hijau dari perkebunan teh dan sawah warga setmempat, yang terhampar sepanjang perjalanan menuju lokasi wisata ini.
Wisata Rambut Monte terletak di desa Krisik, kecamatan Gandusari, kurang lebih 30 km dari kota Blitar. Candi yang terdapat di lokasi Rambut Monte ini merupakan tempat pemujaan bagi penganut agama Hindu pada jaman Kerajaan Majapahit. Di bawah candi terdapat sebuah telaga yang dihuni oleh ikan, yang oleh warga sekitar di sebut dengan Ikan Dewa.
Di pinggiran telaga disediakan sebuah gazebo untuk beristirahat dan menikmati keindahan alam di sekitar telaga. Keindahan lokasi Rambut Monte ini kian bertambah dengan pantulan warna air dalam danau yang jernih kehijauan dan cenderung ke toska. Pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang di area telaga yang berisi ikan Dewa, tetapi terdapat kolam tersendiri untuk pengunjung berenang menikmati hijaunya alam di Rambut Monte.
Serang Beach Serang beach is located in Serang village, Panggungrejo sub-district, it ‘s about 40 Km from Blitar city. This beach is stunningly beautiful. The sea water has turquoise color and strong waves, typical of Indonesian south sea. Moreover, the greenish nuance is also can be found around the hill in the next side of the beach. The visitors who come to the beach can hike the cliff and fishing. In fact, there are numbers of fisherman who traditionally fishing the lobster and fishes. More info visit: www.eastjava.com
Tambakrejo Beach is located about 30 km from Blitar city, in Tambakrejo village, Wonotirto district. In this location, in every first Suro month (the new year in Java calendar) is performed a “Larung Sesaji” ceremony, and visited by thousands people from various areas. The south sea (Indonesia Ocean) waves splashing and the sunshine in the evening, make the situation feel peaceful. It is compatible for the townsman who had bored with the metropolitan life. They can enjoy the natural beach with its beautiful waves and beautiful sunset. The visitor can…
Karangsari Agro Tourism Karangsari Village, Regency of Sukorejo, Blitar is become popular because of the Star Fruit (Belimbing). What makes this star fruit become so famous is coming from the size, which has jumbo size, and it has sweeter taste than commonly star fruit, with tempting light yellow. While doing devotional visit to Bung Karno graveyard, you can spend your time visiting Karangsari village and buy the star fruit as a gift. While enjoying the atmosphere at Karangsari village you can also see the star fruit’s tree over the road,…
Tambakrejo Beach Tambakrejo Beach is located about 30 km from Blitar city, in Tambakrejo village, Wonotirto district. In this location, in every first Suro month (the new year in Java calendar) is performed a “Larung Sesaji” ceremony, and visited by thousands people from various areas. The south sea (Indonesia Ocean) waves splashing and the sunshine in the evening, make the situation feel peaceful. It is compatible for the townsman who had bored with the metropolitan life. They can enjoy the natural beach with its beautiful waves and beautiful sunset. The…
Ikan Purba Jelmaan Dewa Penghuni Telaga Rambut Monte
Baca: Bukit Teletubbies Blitar Tiket & Spot Foto
Indahnya telaga berair biru ini seolah tak ada habisnya. Apalagi, telaga ini menjadi habitat ikan purba yang begitu langka. Bahkan, keberadaan ikan ini dipercaya masyarakat sekitar sebagai jelmaan dewa, karena keunikan dan keanehannya. Masyarakat sekitar menyebut ikan ini sebagai ikan sengkaring.
Ikan sengkaring yang ada di telaga ini memiliki warna abu – abu kehitaman. Sisiknya tegas dengan kepala yang lebih besar dari badannya, serta sekitar mulut terdapat sulur. Panjang ikan ini mencapai kurang lebih 30 sentimeter, dan jumlahnya sekitar 100 ekor. Uniknya, jumlah ikan di sini tetap, tidak pernah bertambah ataupun berkurang.
Legenda yang berkembang di masyarakat bahwa ikan sengkaring di sini adalah jelmaan dari dewa. Oleh karena itu, siapapun dilarang untuk menangkap serta mengkonsumsi ikan di sini. Konon, ada yang menangkap ikan ini dan membawa pulang, di perjalanan orang tersebut mengalami kecelakaan. Ada juga yang memasaknya, namun ikan berubah menjadi minyak dan mengeluarkan amis darah yang menyengat.
Akses Jalan Menuju ke Candi Rambut Monte
Ada dua jalur yang bisa anda pilih jika anda ingin mengunjungi Candi Rambut Monte, yaitu:
– Jalur dari Blitar ke Candi Rambut Monte : Bagi anda yang memulai perjalanan dari kota Blitar, anda bisa berkendara menuju ke arah Wlingi melalui Garum dan Talun. Setelah tiba di Wlingi, sebenarnya perjalanan selanjutnya sudah cukup mudah karena petunjuk jalan menuju Rambut Monte akan sering ditemukan sepanjang jalan. Berkendaralah ke arah desa Semen, lalu mengarah ke Tulungrejo sebelum akhirnya tiba di desa Krisik kecamatan Gandusari. Jarak dari Kota Blitar menuju ke Rambut Monte ini kurang lebih 39 km.
– Jalur dari Malang (Kepanjen) ke Candi Rambut Monte : Bila dari arah Kepanjen, maka anda hanya perlu melakukan perjalanan ke arah Kabupaten Blitar tepatnya ke perkotaan Wlingi. Cari jalan menuju ke Pasar Wlingi, mulai dari pasar Wlingi ini teruslah berkendara ke arah utara, akan ada petunjuk jalan menuju Rambut Monte setelah anda melewati Pasar tersebut. Setelah itu anda akan mengikuti jalur yang sama seperti dari kota Blitar menuju Rambut Monte yang telah dijabarkan diatas (Desa Semen – Desa Tulungrejo – Desa Krisik).
Ikan Purba Jelmaan Dewa Penghuni Telaga Rambut Monte
Baca: Bukit Teletubbies Blitar Tiket & Spot Foto
Indahnya telaga berair biru ini seolah tak ada habisnya. Apalagi, telaga ini menjadi habitat ikan purba yang begitu langka. Bahkan, keberadaan ikan ini dipercaya masyarakat sekitar sebagai jelmaan dewa, karena keunikan dan keanehannya. Masyarakat sekitar menyebut ikan ini sebagai ikan sengkaring.
Ikan sengkaring yang ada di telaga ini memiliki warna abu – abu kehitaman. Sisiknya tegas dengan kepala yang lebih besar dari badannya, serta sekitar mulut terdapat sulur. Panjang ikan ini mencapai kurang lebih 30 sentimeter, dan jumlahnya sekitar 100 ekor. Uniknya, jumlah ikan di sini tetap, tidak pernah bertambah ataupun berkurang.
Legenda yang berkembang di masyarakat bahwa ikan sengkaring di sini adalah jelmaan dari dewa. Oleh karena itu, siapapun dilarang untuk menangkap serta mengkonsumsi ikan di sini. Konon, ada yang menangkap ikan ini dan membawa pulang, di perjalanan orang tersebut mengalami kecelakaan. Ada juga yang memasaknya, namun ikan berubah menjadi minyak dan mengeluarkan amis darah yang menyengat.
Harga Tiket Masuk Rambut Monte Blitar
Keindahan alam Rambut Monte dapat dinikmati dengan biaya yang sangat terjangkau. Pengunjung pun tetap perlu membayar tiket yang sama meski di akhir pekan atau di hari libur.
Harga Tiket MasukTiket masukRp3.000
Baca: CANDI PENATARAN Blitar Tiket & Daya Tarik
Pengunjung dapat berwisata di telaga ini setiap harinya, karena areanya buka dari pagi hingga sore. Meskipun ada beberapa pengunjung yang datang di luar jam operasional. Biasanya, mereka adalah orang yang memiliki hajat atau tujuan tertentu yang datang di luar jam operasional.
Jam OperasionalSetiap hari08.00 – 16.00 WIB
Arca di Sumber Air sebagai tempat Sembahyang
Telaga ini berada di kawasan wisata cagar budaya, dan sudah terbuka untuk umum dari tahun 2000. Nama Rambut Monte digunakan karena di dekat sumber air ini terdapat arca. Arca ini memiliki tinggi kurang lebih 1,5 meter. Di mana sang arca memiliki rambut ikal seperti monte, sehingga nama Rambut Monte menjadi pilihan.
Lokasi arca berada kurang lebih 300 meter dari sumber mata air. Di mana dulunya seringkali menjadi tempat sembahyang umat Hindu, bahkan hingga sekarang. Sayangnya, lokasi sembahyang ini sering disalahgunakan bagi masyarakat. Ada yang menggunakannya sebagai tempat bersemedi atau melakukan berbagai ritual.
Hal ini karena lokasi sekitar ada kepercayaan di sekitar arca merupakan tempat berkumpul para dewa dan leluhur. Sehingga masyarakat mengharap berkah dengan melakukan semedi di lokasi tersebut.
Hunting Foto di Candi Rambut Monte
Jangan sampai ketinggalan untuk mengabadikan indahnya konstruksi candi-candi dan beberapa bangunan dari jaman masa lampau yang ada di area ini termasuk indahnya telaga hijau dengan ikan-ikannya. Selain itu suasana yang asri di sekitar lokasi candi juga sangat pas untuk menjadi target bidikan kamera anda. Anda juga pastinya bisa leluasa berselfie ria.
Baca juga: Wisata Gua Embultuk, Mengagumi Keindahan Stalagtit dari Dekat
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Rambut Monte Harga Tiket Masuk : Rp3.000. Jam Buka : 08.00 – 16.00. Nomor Telepon : -. Alamat : Tirtomoyo, Krisik, Gandusari, Blitar, Jawa Timur, Indonesia, 66187.
Menjelajahi Blitar tidak hanya sebatas pada Makam Bung Karno saja. Ada banyak tempat wisata alam di Blitar yang sayang jika terlewat begitu saja. Salah satu wisata alam di Blitar yang penuh pesona adalah Rambut Monte. Wisata alam berupa telaga dengan keindahan yang berbalut legenda mistis.
Telaga ini memiliki pemandangan yang menakjubkan, berupa air telaga yang berwarna biru. Di dalamnya terdapat ikan misterius yang diyakini adalah ikan purba. Tidak hanya itu, lokasinya yang berada di tengah hutan menjadikan objek wisata ini begitu sejuk. Jauh dari polusi dan memiliki suasana yang sangat tenang.